Yuk, Intip Kemewahan Camry Hybrid Milik Pimpinan DPRD DKI

Jakarta, KompasOtomotif - Lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mendapat lima mobil dinas baru. Diketahui mobil baru yang akan digunakan tersebut adalah sedan mewah All New Camry 2.5 Hybrid.

Camry dengan teknologi hibrida ini nantinya akan dipakai oleh Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi dan empat orang wakil yaitu M Taufik, Triwisaksana, Abraham Lunggana, serta Ferrial Sofyan. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) membeli Camry Hybrid ini dengan banderol Rp 698 juta, padahal harga on the road DKI Jakarta yakni sebesar Rp 709,5 juta.

All New Camry Hybrid menawarkan kemewahan dari sedan premium, dibekali mesin HYBRID IL4, 16-Valve, DOHC dengan kapasitas 2.494 cc. Toyota menciptakan sedan mewah ini untuk konsumen kelas menegah ke atas. Fitur unik yang jarang ada di model mobil eksekutif lainnya adalah Rear Seat Relaxation System. Cukup dengan menekan tombol dibuckle seat belt, kursi belakang akan memberikan sentuhan pijatan dari pinggang hingga punggung. Fitur ini hanya tersedia di kursi belakang, kiri dan kanan.

Faktor kenyamanan juga ditambah dengan AC tiga zona. Teknologi ini memungkinkan penumpang di kursi belakang buat mengatur tingkat dingin AC. Pengaturan bisa dilakukan lewat kontrol kursi belakang. Kontrol ada di bagian tengah sandaran kursi belakang yang bisa dibuka. Saat dibuka langsung terlihat tombol dan juga arm rest. Bisa juga dibuat sebagai menyimpan wadah serbaguna. Selain AC, tombol audio juga bisa diatur dari belakang.

Melalui kontrol tersebut juga bisa mengatur kemiringan sandaran kursi, dan juga menutup dan membuka tirai belakang (rear power sun shade). Buat tetap menjaga privasi, jendala bagian samping juga dilengkapi dengan tirai, hanya ditutup dengan cara manual, menarik dari bawah kaca dan dikaitkan di atas.

"Semua pimpinan akan mendapatkan mobil Toyota Camry Hybrid. Kami akan memberikan setelah surat tanda kepemilikan kendaraan (STNK) sudah keluar dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI," kata Mangara Pardede, Sekretaris DPRD DKI Jakarta Minggu (21/12/2014).

Related Posts:

Daya Beli Menurun Picu Lonjakkan Mobil Murah?

Jakarta, KompasOtomotif - Pelemahan daya beli konsumen karena kenaikan harga BBM bersubsidi yang diambil pemerintah era Joko Widodom langsung berdampak pada penjualan mobil di November dan Desember 2014. Situasi ini diprediksi tetap berlanjut tahun depan, seiring kenaikan suku bunga kredit mobil baru yang beracuan kenaikan BI Rate menjadi 7,75 persen.
 
Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum Gaikindo mengatakan, potensi terjadinya pergeseran pasar dari pengguna low MPV ke produk LCGC terbuka jika daya beli masyarakat melemah. Tapi, pergeseran ini dinilai sosok yang juga menjabat Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tersebut sebagai suatu yang mutlak terjadi.
 
"Tahun ini, porsi penjualan LCGC terhadap pasar mobil nasional hanya 13 persen. Kalau pun terjadi pergeseran, jumlahnya saya perkirakan tidak akan banyak, paling besar jadi 15 persen saja tahun depan (2015)," jelas Sudirman di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (17/12/2014). 
 
Perbedaan karakter konsumen antara low MPV yang mencakup porsi pasar terbesar di Indonesia dengan LCGC, menjadi penyebab pergeseran ini tidak mutlak terjadi. Karakter konsumen Indonesia yang masih menginginkan mobil bermuatan banyak, seperti yang ditawarkan MPV bawah, tidak bisa dipenuhi oleh produk mobil murah.
 
Selain itu, beberapa merek pemasar mobil murah di Indonesia, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya sudah mulai menaikkan banderol sesuai izin pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, berdasarkan kenaikan inflasi. Menyusul, Suzuki Karimun Wagon-R, Datsun Go dan Go+ dipastikan juga akan mengerek harganya awal 2015.

Related Posts:

Renault Pamerkan Deretan Teknologi Mesin Irit

Paris, KompasOtomotif - Renault memperkenalkan ragam teknologi dan komponen mesin terbarunya pada ajang Innovations@Renault event di Paris, Perancis. Semua teknologi dan mesin yang terkait dengan efisiensi bahan bakar ditampilkan di sini.

Pertama adalah motor listrik baru yang sukses dikembangkan Renault. Unit motor listrik ini 10 persen lebih kecil dari motor listrik pada umumnya, namun mampu memproduksi daya cukup besar yakni mencapai 88 tk dan torsi 220 Nm.

Selanjutnya ada mesin bensin dan LPG tiga silinder plus turbocharged. Produsen asal Perancis tersebut mengklaim ragam keunggulan seperti bahan bakar yang irit sampai 25 persen berkat teknologi start/stop, sistem recovery dari energi pengereman layaknya KERS, eco-mode dan tentu saja keuntungan dari penggabungan mesin bensin serta gas tersebut.

Dilanjutkan dengan prototipe mesin HYDIVU (Hybrid Diesel for LCVs) yang dipasangkan pada model van Master. Menampilkan mesin diesel twin-turbo dCi 165 ENERGY, motor starter 48 volt dan alternator tipe elektrik. Teknologi ini mampu mengurangi beban pada mesin dan memberikan torsi tambahan bila diperlukan. Selain itu juga memiliki sistem Downspeeding dengan rasio gigi yang lebih panjang untuk mengurangi revolusi mesin saat berkendara.

Terakhir, Renault memamerkan mesin diesel dua silinder, 2-stoke plusturbocharged dan supercharged. Mesin baru Ini menghasilkan daya antara 48-68 tk dan torsi antara 112-145 Nm. Mesin ini sangat efisien tapi Renault mengatakan, performa perlu ditingkatkan sebelum benar-benar dipakai pada model terbaru mereka.

Related Posts:

Suzuki Indonesia Siap Ekspor Skutik Address ke 20 Negara

Jakarta, KompasOtomotif – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mantap akan melakukan ekspor ke sejumlah negara. Kali ini dilakukan divisi roda dua dengan memasarkan skutik baru Address ke Jepang, Australia, hingga beberapa negara di Eropa. Pesaing Honda Beat dan Yamaha Mio itu akan menyambangi 20 negara pasar ekspor.

Motoo Murakami, Managing Director 2W SIS mengatakan bahwa Suzuki Indonesia dipercaya mengekspor Address karena sudah menjadi pemroduksi sepeda motor berkubikasi kecil sejak lama. ”Saya berharap produk Indonesia akan meraih reputasi positif dengan penjualan yang baik di pasar global,” kata Marukami, (5/12/2014), di Jakarta.

Ditambahkan, jika untuk pasar dalam negeri Address ditargetkan terjual 10.000 unit setiap bulan, maka untuk pasar ekspor 3.000-an unit sebulan. Angka pengiriman ke sejumlah negara ini diharapkan meningkat setiap bulannya seiiring dengan kebutuhan skutik bermesin kecil yang juga mulai naik, khususnya di Eropa.

Memang, skuter yang diidolakan di Eropa masih yang berkubikasi besar, minimal 200 cc seperti Burgman. Namun menurut Marukami, pasar skutik ber-cc kecil kini menjadi tren sebagai sepeda motor kedua yang dipakai untuk bermanuver di perkotaan.

”Kalau untuk pemakaian harian, skuter dengan mesin kecil masih tetap diminati. Apalagi Address punya bagasi yang cukup luas, kami optimis dengan kelebihannya itu. Target kami mulai Januari (2015) ekspor sudah bisa dilakukan,” tukas Marukami.

Related Posts: